rpp

Urgensi Persiapan Pembelajaran

Posted on

Seorang guru membutuhkan perencanaan untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Tugas seorang guru mengandung beban tanggung jawab yang sangat penting. Jika orang-orang dengan berbagai profesi – selain guru – diharuskan untuk melakukan perencanaan dengan matang sebelum melaksanakan tugasnya, maka seorang guru lebih membutuhkan hal itu. Karena pendidikan lebih mengutamakan sisi kemanusiaan, baik dari sisi keyakinan maupun urgensinya.

Para pakar pendidikan melihat bahwa ada beberapa sebab khusus yang mengharuskan kita untuk melakukan perencanaan tugas kita sebagai guru. Di antara sebab terpenting tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Perencanaan pelajaran men-support guru untuk mengenal tujuan-tujuan pendidikan secara umum.
  2. Membantu guru untuk mengetahui seberapa besar konstribusi materi pelajaran yang diajarkan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan secara umum.
  3. Membantu guru untuk mengetahui beberapa kebutuhan murid dan penggunaan sarana-sarana tertentu untuk men-support mereka dan memotivasi kecondongannya.
  4. Meminimalisir kesalahan-kesalahan di dalam pengajaran. Dan mendorong untuk menggunakan sarana-sarana yang memadai.
  5. Agar guru mendapatkan penghormatan. Para murid menghormati guru yang menjalankan tugas-tugasnya dengan baik sebagaimana yang mereka inginkan.
  6. Membantu guru dalam mengajar, apalagi bagi para guru baru. Hal ini dapat membuat mereka lebih percaya diri, mengurangi rasa cemas dan tidak tenang.
  7. Membantu guru untuk membatasi dan menentukan ide-idenya.
  8. Menjaga guru dari lupa.
  9. Membantu guru untuk memperbaiki dan mengembangkan profesinya.
  10. Menyusun beberapa informasi dan keterangan penting yang dikandung di dalam buku pelajaran dengan rapi dan logis, secara urut – yang diawali dari yang mudah menuju yang sulit.
  11. Menghadapi beberapa permasalahan yang ada di dalam pelajaran, dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang ada sebelum masuk ke ruang kelas.
  12. Mengingatkan guru untuk selalu memerhatikan beberapa tujuan yang ada di dalam materi pelajaran yang diajarkan dan menambahkan tujuan-tujuan nilai akhlak di dalam tema pembahasan. Penyusupan tujuan ini diberikan dengan memakai metode pengajaran yang sesuai.
  13. Dianjurkan bagi guru untuk menjaga waktu yang telah ditentukan dalam mengaplikasikan planning pelajaran di dalam kelas.

Dengan memahami alasan-alasan penting di atas, diharapkan para guru dengan sadar dan tidak mengeluh ketika membuat administrasi persiapan pembelajaran yang sering kita sebut RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Karena pada ujungnya manfaatnya selain akan dirasakan sendiri juga bagi siswa.

Sumber:

Khalifah, Mahmud dan Usamah Quthub. 2009. Menjadi Guru yang Dirindu: Bagaimana Menjadi Guru yang Memikat dan Profesional. Halaman: 75-77. Surakarta: Ziyad Visi Media.

Sepuluh Sifat Guru yang Tidak Disukai

Posted on Updated on

Sepuluh Sifat Guru yang Tidak Disukai

  1. Sering marah, mahal senyum, sering mencela.
  2. Tidak jelas dalam menerangkan, tak membuat persiapan.
  3. Pilih kasih.
  4. Tinggi hati, tidak mengenal murid.
  5. Tidak toleran, kasar, tidak karuan, sering emosi.
  6. Tidak adil menilai.
  7. Tidak menjaga perasaan anak, membentak di depan teman-temannya.
  8. Tidak menaruh perhatian pada murid.
  9. Banyak pekerjan rumah yang tidak pantas.
  10. Tidak dapat mengontrol kelas, tidak menimbulkan rasa hormat untuk dirinya.

Sifat-sifat guru seperti berpakaian indah, mahal dan menarik mempunyai suara merdu, wajah cakep/cantik kurang dihiraukan oleh murid-murid.

Sumber:

Alma, Buchari, dkk. 2009. GURU PROFESIONAL: Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Hal. 150-151. Bandung: Alfabeta.

Sepuluh Sifat Guru yang Disukai

Posted on Updated on

Sepuluh Sifat Guru yang Disukai

  1. Menerangkan dengan jelas dengan memakai contoh-contoh.
  2. Riang, gembira, dan humor.
  3. Sikap bersahabat.
  4. Ada perhatian dan memahami murid.
  5. Membangkitkan keinginan bekerja murid.
  6. Tegas, menguasai kelas, ada rasa hormat murid.
  7. Tidak pilih kasih.
  8. Tidak suka ngomel, mencela, menyindir.
  9. Betul-betul mengajarkan yang berharga bagi murid.
  10. Mempunyai pribadi yang menyenangkan.

Sumber:

Alma, Buchari, dkk. 2009. GURU PROFESIONAL: Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Hal. 150-151. Bandung: Alfabeta.